Banten
Trending

Rakorda Bangga Kencana 2025 Banten, Sinergi Data dan Aksi Cepat untuk Generasi Emas

Serang — Pemerintah Provinsi Banten bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) 2025 di Hotel Aston Serang. Selasa, (12/8/25).

Mengusung tema “Sinergitas, Kolaborasi serta Akselerasi Quick Win Kemendukbangga/BKKBN Bersama Mitra untuk Banten Maju Mandiri dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini dihadiri pimpinan daerah, Forkopimda, mitra strategis, akademisi, dan perwakilan dari seluruh kabupaten/kota.

Gubernur Banten melalui Asisten Daerah I, dr. Komarudin, MAP, menegaskan bonus demografi Banten—70,1% penduduk usia produktif—harus diiringi peningkatan kualitas SDM. Kalau dikelola dengan baik, bonus ini menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Tanpa kualitas, justru menjadi beban. Pembangunan keluarga adalah pondasi utama untuk mencetak generasi unggul,” ujarnya.

Ia mengapresiasi inovasi GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang menurunkan prevalensi stunting Banten dari 24% (2023) menjadi 21,1% (2024).“Ini bukti kerja sama lintas sektor yang nyata. Harus kita lanjutkan dengan langkah lebih cepat dan terukur,” tambahnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Ir. Rusman Efendi, MM, membacakan sambutan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., yang memaparkan capaian 2024:

  • TFR 1,98 (98,98%),
  • ASFR remaja 13,9 per 1.000 WUS (125,87%),
  • MCPR 63,6% (106%),
  • Unmet need turun menjadi 10,3%,
  • 97,4% Kampung KB mandiri.

Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN di Banten hingga Juli 2025 meliputi:

- advertisement -
  • GENTING membantu 15.068 sasaran (baduta, bumil, busui) dengan Rp 2,68 miliar dari 354 orang tua asuh.
  • TAMASYA menjangkau 78,26% lokasi target dan membina 310.147 keluarga.
  • SIDAYA mencatat 98,17% anggota BKL aktif, 95,28% lansia ikut sekolah lansia.
  • GATI mencapai 100% keterlibatan komunitas ayah di sejumlah indikator.

“Rakorda ini bukan sekadar forum evaluasi, tetapi momentum menyatukan visi pusat dan daerah agar setiap rupiah anggaran memberikan manfaat maksimal. Target kita bukan hanya angka, tapi perubahan nyata bagi keluarga Indonesia,” tegas Rusman Efendi.

Rakorda juga diisi pengukuhan Ayah Bunda GenRe & OTA GENTING untuk kepala daerah se-Banten, penyerahan DAK Subbidang KB 2025, 18 kategori penghargaan, penandatanganan sembilan MoU/PKS dengan perguruan tinggi dan mitra strategis, serta panel diskusi terkait peta jalan kependudukan, gizi, evaluasi program, dan praktik baik percepatan penurunan stunting.

Data BPS menunjukkan jumlah penduduk Banten 2025 mencapai 12,54 juta jiwa (pertumbuhan 1,1% per tahun). Angka kemiskinan menurun menjadi 5,63% (772,78 ribu jiwa) per Maret 2025, dari 5,84% pada Maret 2024. Sebanyak 283.250 keluarga berisiko stunting telah terdata by name by address untuk intervensi terarah.

Rakorda Bangga Kencana 2025 menjadi tonggak penting penguatan koordinasi lintas sektor demi mewujudkan Banten Maju, Mandiri, Sejahtera, dan menyongsong Indonesia Emas 2045. (Trg)

Rekomendasi untuk Dibaca

Sundapost.co.id