
Kota Serang, Djawaranews.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pelaksanaan PIN Polio akan dilakukan secara massal dan serentak dengan sasaran vaksin polio adalah anak yang berusia 0 sampai 7 tahun. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok yang optimal dan dapat mencegah perluasan transmisi virus polio.
Sebanyak 1.612.831 anak Banten menjadi sasaran vaksin polio. Dalam bulan ini, sesuai dengan arahan kementerian, Banten juga akan melaksanakan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio.
1.612.831 anak itu tersebar di delapan kabupaten dan kota. Rinciannya, Kabupaten Pandeglang 175.990 anak, Kabupaten Lebak 197.163, Kabupaten Tangerang 438.523 anak, Kabupaten Serang 231.378 anak. Berikutnya, Kota Tangerang 245.257 anak, Kota Cilegon 65.399 anak, Kota Serang 102.217 anak, Kota Tangerang Selatan 156.904 anak. Pelaksanaan PIN Polio dilakukan di fasilitas kesehatan dan pendidikan, seperti PAUD, TK, dan SD.
“Seluruh anak usia 0 sampai dengan 7 tahun, sampai dengan 7 tahun 11 bulan 29 hari, termasuk pendatang tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Anak lahir mulai 24 Juli 2016,” ujar Ati di gedung Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Senin 8 Juli 2024.
Kata Ati, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih menerima laporan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus Polio di sejumlah wilayah di Indonesia. Sebanyak 32 Provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
Sejak 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1. Kasus-kasus ini tersebar di 8 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.
“Berdasarkan penilaian risiko, Indonesia masuk dalam wilayah risiko tinggi penularan polio. Sejak akhir 2022 hingga saat ini masih ditemukan kasus polio di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan status kejadian luar biasa belum dicabut oleh WHO,” jelasnya
Ati menerangkan, vaksin yang digunakan adalah Novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) yang diproduksi PT Biofarma. Pemberian vaksin dosis satu dan dua diberikan dengan jarak minimal dua minggu dan maksimal empat minggu. Dengan jumlah sasaran sebanyak 1.612.831 anak, maka estimasi vaksin yang dibutuhkan yaitu 4.032.500. (Adv)