NasionalTanah Karo

Festival Mejuah- Juah Sepi ! Terkesan Dipaksakan dan Minim Promosi, Buang-Buang Anggaran

KARO SUMUT – Festival Mejuah- juah mengingatkan kita bahwa dulu ada kegiatan Pesta Budaya Mejuah-Juah, hajatan pesta budaya ini salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan, Event ini dulu khusus diadakan bertujuan merayakan, melestarikan dan melindungi nilai- nilai seni, bahasa, adat istiadat dan budaya yang kita tidak inginkan punah atau tergerus alam modernisasi, dulu agenda bertujuan menjadi skala internasional secara berkesinambungan, acaranya sudah pasti lebih dari satu hari, namun sempat vakum, dan ada kegiatan yang setara muncul yakni Festival Bunga dan Buah, (FBB).

Diujung akhir tahun 2025 ada satu agenda Festival Mejuah Juah yang diselenggarakan Jumat (12/12/2025) yang diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Karo.

Namun perhelatan Festival Mejuah-Juah Tahun 2025 ini sepi pengunjung, hal ini menurut beberapa warga, aktivis dan Jurnalis serta pelaku usaha dan pelaku wisata, karena terlalu dipaksakan dan terkesan biar sudah saja sehingga identik dengan buang buang anggaran.

Kritik pedas ini datangnya dari salah satu pelaku wisata, Dikson Pelawi (58), seharusnya Pemkab Karo melalui Disbudporapar harus lebih jeli melihat momen, karena event ini mempunyai gong yang besar, ini menyangkut nama taneh karo,adat dan budayanya, setiap ada event, terlebih Pesta Bunga dan Buah serta Pesta Mejuah Juah di Berastagi, selalu hiruk pikuk, dan disesaki oleh wisatawan dan masyarakat, hanya ingin menyaksikan Pesta Mejuah- Juah di Kota dingin Berastagi.” Ujar Dikson Pelawi yang juga Jurnalis ini.

” Kita juga sangat khawatir dengan situasi sekarang, dengan musim penghujan, disamping itu juga beberapa wilayah di Kabupaten Karo masih dilanda kesulitan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang membuat wisatawan dan penduduk lokal, kurang nyaman dalam berpergian, gimana bisa mereka bisa datang ke Berastagi.” Pungkasnya.

Sementara itu salah seorang Jurnalis dan Aktivis, Daris Kaban (47) warga Kabanjahe, menyebutkan perhelatan Festival Mejuah Juah 2025, ini terkesan asal asalan dan hanya menghabiskan anggaran, kita lihat faktanya, minim pengunjung, yang ada kebanyakan dari Pemerintahan itu sendiri.” Jelasnya.

- advertisement -

Masih kata Daris Kaban, ini minim kreatifitas dan inovasi, tidak manfaatnya secara langsung, ini bisa kita lihat disitu ada bencana, dan cuaca kurang baik disitu juga kegiatan ini digelar.” Jelasnya.

Sementara Tokoh Masyarakat, Kenal Sembiring warga Gg Serasi Lingkungan VII Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo mengatakan kasihan kita sama Bupati, acara yang dihadiri hanya untuk habis habiskan anggaran saja, tanpa manfaat bagi masyarakat, pengunjug juga minim, hampir tidak ada orang, Bupati dikadali bawahannya.” Katanya tersenyum.

Salah satu penggiat seni, Moses Pinem juga mengatakan hal yang sama, banyak warga Berastagi tidak mengetahui acara ini, miris sekali, ini buang buang anggaran saja.”Katanya.

Banyak juga warga Berastagi, bahkan pedagang Pasar Buah saja tidak tahu kalau ada acara Festival Mejuah Juah di Taman Mejuah Juah.

Saat dikonfirmasi Kepala Seksi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Disdudporapar Kabupaten Karo, Dodot Eko Bumantoro mengatakan kegiatan Festival Mejuah Juah 2025, menyebutkan kegiatan ini ditargetkan kunjungan seribu orang, namun cuaca tidak mendukung.

Kegiatan ini digelar dalam Festival Mejuah Juah ini seperti Ndikar, Tari Lima Serangkai, Tari Pengalo ngalo, Perkolong Kolong Siadi, Gendang Lima Sedalanen, Tembut Tembut Seberaya, dan hadir juga artis artis karo.” Bebernya.
(Erianto Perangin-Angin)

Rekomendasi untuk Dibaca

Sundapost.co.id