ASETI Banten Sukses Gelar Seminar Nasional “Dialog Tari Banten 2025” dan Luncurkan Buku “Sinuku Tunggal”

SERANG, Sundapost.co.id – Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI) DPD Provinsi Banten sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Dialog Tari Banten 2025 sekaligus Peluncuran Buku “Ragam Gerak Dasar Tari Banten: Sinuku Tunggal”, pada Kamis, 4 Desember 2025, di Lynn Hotel Serang, Banten.
Kegiatan yang menjadi ruang dialog strategis antar seniman, akademisi, pemerintah, dan pemangku kepentingan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Komisi III DPRD Provinsi Banten, serta BPK Wilayah VIII Banten dan DKI Jakarta sebagai bentuk sinergi dalam memperkuat ekosistem seni dan budaya daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Eli Susiyanti, SH, MH, yang membuka secara resmi kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya seminar nasional sebagai wahana penyusunan kebijakan bersama dalam pemajuan pariwisata dan pelestarian kebudayaan.
“Peluncuran buku ini merupakan dokumentasi yang sangat penting untuk memperkuat citra pariwisata dan budaya daerah Banten. Selain menjadi sumber belajar, buku ini memperkuat identitas Banten dan membantu mempromosikan potensi pariwisata Banten di tingkat nasional,” ujarnya.
Ketua Komisi III DPRD Banten, Iwan Rahayu, SE, turut menekankan pentingnya keberlanjutan program seni budaya daerah. “Inisiatif seperti ini harus terus didukung sebagai fondasi penguatan budaya lokal di tengah perkembangan zaman.”
Orasi budaya disampaikan oleh Wiwin Purwinarti, M.Sn. Ia menyoroti pentingnya riset, dokumentasi, dan regenerasi dalam melestarikan Tari Banten. Menurutnya, pelestarian tidak cukup hanya dilakukan melalui pertunjukan, tetapi juga melalui penguatan literasi, pengetahuan, dan pembentukan karakter generasi muda sebagai pewaris budaya. Buku Sinuku Tunggal dinilai menjadi dokumentasi penting yang memuat gerak dasar tari tradisi Banten lengkap dengan analisis teknik, filosofi gerak, dan panduan implementasi bagi guru, mahasiswa, dan komunitas seni.
Seminar yang dipandu moderator Endang Suhendar turut menghadirkan dua pembicara utama:
Agustina Rochyanti — Ketua Umum ASETI Indonesia
Materi: “Tari dan Hak Cipta: Pelindungan Karya dan Etika Pemanfaatan”
Membahas perlindungan karya tari, prinsip hak cipta, serta etika penggunaan karya seni di pendidikan, pertunjukan, dan media digital.
Dr. Alfiyanto, S.Sn., M.Sn. — Dosen Tari ISBI Bandung
Materi: “Tradisi dalam Tubuh: Membangun Identitas Artistik Melalui Embodied Knowledge”
Mengupas tubuh sebagai ruang penyimpan tradisi dan bagaimana embodied knowledge membentuk identitas artistik penari.
Acara dihadiri oleh perwakilan instansi terkait dari delapan kabupaten/kota se-Provinsi Banten, serta para pegiat seni dan generasi muda yang memberikan antusiasme tinggi untuk pengembangan seni tari Banten.
Usai seminar dan peluncuran buku, rangkaian acara dilanjutkan dengan Musyawarah Daerah (MUSDA) berupa laporan pertanggungjawaban pengurus ASETI Banten periode 2020–2025 dan pemilihan Ketua ASETI DPD Banten periode 2025–2030. Dalam pemilihan yang berlangsung demokratis, Agus Ronal Ramdan, S.Sn. terpilih sebagai Ketua ASETI Banten yang baru.
Ketua ASETI sebelumnya, Yogi Hadiansyah, M.Pd, berharap kepengurusan baru mampu membawa ASETI Banten semakin maju. “Sinuku Tunggal diharapkan menjadi referensi penting bagi pendidikan seni dan menjadi dasar penguatan identitas tari Banten di masa mendatang.”
Melalui kegiatan ini, ASETI Banten meneguhkan posisinya sebagai motor penggerak literasi seni, mitra strategis pemerintah, serta lembaga yang berkomitmen pada pelestarian budaya berbasis pengetahuan dan regenerasi. (One)







