Disbunnak Kalbar Lakukan Kajian Estimasi Populasi Hewan Penular Rabies untuk Kendalikan Rabies di Daerah

Pontianak, Sundapost.co.id – 10 November 2025 — Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Barat menggelar Seminar Pendahuluan Kajian Estimasi Populasi Hewan Penular Rabies (HPR) di Kantor Disbunnak Kalbar, Senin (10/11). Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam upaya penyusunan data akurat populasi hewan penular rabies sebagai dasar pengendalian penyakit rabies di wilayah Kalbar.
Kepala Disbunnak Kalbar, Heronimus Hero, menjelaskan bahwa rabies merupakan penyakit zoonosis yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Penularan umumnya terjadi melalui gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing, monyet, atau kelelawar.
“Rabies masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di berbagai wilayah, termasuk Kalimantan Barat. Karena itu, pengendaliannya harus dilakukan secara terarah dan berbasis data yang valid,” ujar Hero.
Ia menegaskan, salah satu strategi utama dalam One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 adalah eliminasi virus rabies pada anjing. Strategi tersebut mencakup vaksinasi massal, manajemen populasi anjing, promosi kepemilikan anjing yang bertanggung jawab, serta pengawasan lalu lintas hewan dan tindakan karantina.
Namun, untuk menerapkan strategi tersebut secara efektif, diperlukan ketersediaan data populasi HPR yang akurat dan menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan.
“Selama ini, perhitungan populasi HPR masih bersifat perkiraan dan biasanya hanya dilakukan saat kegiatan vaksinasi. Melalui kajian estimasi ini, kami berharap dapat memperoleh gambaran ilmiah tentang populasi hewan penular rabies di Kalimantan Barat,” jelasnya.
Menurut Hero, hasil kajian nantinya akan menjadi dasar perencanaan program pengendalian rabies yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Dengan data estimasi populasi yang valid, strategi pengendalian rabies di Kalbar bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien,” tambahnya. (red)







