AdvetorialWisata
Trending

Bidang Kebudayaan Pada Dindikbud Banten akan Revitalisasi Cagar Budaya Situs Patapan di Desa Nagara

Kepala Bidang Kebudayaan pada Dindikbud Banten, Dandi Hamadani mengatakan  revitalisasi cagar budaya merupakan sebuah upaya yang memang seharusnya dilakukan oleh pemerintah sehingga situs kepurbakalaan tetap terjaga. “Proyek pekerjaan pagar Cagar Budaya Situs Patapan, memang harus dilakukan. Agar situs tersebut tetap terawat dan menjaga dari gangguan hewan liar yang suka berkeliaran dalam situs,” ucapnya. Senin, (26/6/23)

 

Menurut Dandi, selama  ini pagar situs tersebut sudah rusak  sehingga siapa pun bisa masuk. “Padahal warisan budaya nenek moyang kita harus dijaga bersama. Karena di atas bukit sering banyak kerbau dan kambing. Namun dengan ada pagar, bisa sedikit menghalau dari hewan,” katanya

 

Masih Kata Kabid,  luas kawasan cagar budaya situs Patapan sekira 5.735 meter persegi. Namun pemagaran belum secara menyeluruh, baru hanya di depan situs dan di lokasi situs. “Ini baru tahap awal dalam melakukan peningkatan situs kepurbakalan, ke depan kita juga berharap pemagaran bisa dilakukan secara menyeluruh. Sehingga nanti tidak ada lagi kerbau, kambing, atau hewan lain berkeliaran di kawasan cagar budaya,” ucapnya.

- advertisement -
Situs Patapan merupakan bangunan terbuka yang dibangun di atas bukit di Desa Nagara. Di atas bukit terdapat batu yang disebut pelinggih serta lapik atau altar. “Diperkirakan situs tersebut kepurbakalan, pada awal peninggalan megalitik. Lantaran dari bentuk bangunan mirip dengan bentuk punden yang lazim dijumpai sebagai peninggalan arsitektur bangunan pemujaan tradisi megalitik,” tuturnya.

 

“Konon katanya situs Patapan ini dibuat pada awal abad proses islamisasi di tanah Banten dan digunakan sebagai tempat pangrereban atau bersinggah Sultan Maulana Hasanudin Banten. Berdasarkan namanya, situs tersebut diduga sebagai tempat bertapa Sultan Maulana Hasanudin,” pungkas Dandi. (Adv)

Rekomendasi untuk Dibaca

Sundapost.co.id